BAB 1. PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI (Pengertian, konsep, dan obyek geografi)


PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
(PENGERTIAN, KONSEP, dan OBYEK GEOGRAFI)

1.   Pengertian Geografi
Pengetahuan tentang bumi telah dikenal sejak puluhan abad sebelum masehi telah mendapat berbagai macam sebutan.  Dalam Bahasa Inggris disebut  Geography yang diambil dari bahasa Yunani “Geographia”, terbentuk dari kata geo (=earth) dan grapho (=to write), jadi geografhia berarti “to write about the earth” (Matt Rosenberg, 2008). Ada yang menyebut geografi berasal dari kata geos (bumi) dan graphein (penggambaran, pencitraan). Secara harfiah geografi berarti ilmu yang mencitrakan atau menggambarkan tentang bumi.
Untuk memahami perkembangan geografi dari waktu ke waktu maka perlu diketahui beberapa definisi Geografi:
  1. Ferdinand von Richtofen (1833-1905)
Merumuskan  definisi yang pertama kali, ia mendefinisikan geografi hanya terbatas pada apa yang ada di permukaan bumi, geografi sebagai ilmu mempelajari gejala dan sifat- sifat permukaan bumi dan penduduknya, disusun menurut letaknya, diterangkan tentang terdapatnya gejala, sifat-sifatnya, serta hubungan timbal balik gejala dan sifat–sifat tersebut.
  1. Armin. K. Lobeck
Mengemukaan bahwa geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan yang ada antara kehidupan dengan lingkungan fisiknya.
  1. Richard Hartshorne (1959)
Geografi adalah ilmu yang menafsirkan realisme diferensiasi area muka bumi seperti apa adanya, tidak hanya dalam arti perbedaan dalam hal tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat.
  1. SEMLOK Ahli Geografi tahun 1988 di Semarang,
Menyepakati bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
  1. Martin Kenzer (1989)
Geografi memperhatikan variasi keruangan atau lokasional pada fenomena fisik dan manusia di permukaan bumi.
  1. Yi-Fu Tuan (1991)
Geogafi merupakan studi tentang bumi sebagai tempat hunian manusia).

Geografi adalah studi tentang pola-pola dan proses-proses bentang manusia (built) dan bentang lingkungan (natural), dimana bentang-bentang tersebut tersusun atas komponen ruang nyata (objektif) dan ruang subjektif
Kajian utama Geografi adalah fenomena atau gejala–gejala yang terjadi di geosfer. Geosfer yang merupakan objek material studi geografi ternyata juga dipelajari oleh ilmu lain. Seperti hidrosfer dipelajari secara khusus oleh disiplin ilmu Hidrologi, biosfer dipelajari oleh disiplin ilmu biologi dengan berbagai macam cabangnya, dan spera-spera lainnya dipelajari oleh disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu geosfer tidak mencirikan ilmu geografi. Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut pandang, penjelasan dan analisis di dalam mengkaji geosfer, inilah yang disebut dengan objek formal studi geografi. Geografiwan akan mengkaji fenomena geosfer di dalam ruang menurut waktu.
Bila ruang tersebut dibedakan dari suatu tempat ke tempat yang lain maka analisisnya disebut analisis spasial. Kalau ruang terdapatnya fenomena geografis dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh, maka analisisnya disebut analisis ekologis. Gabungan diantara keduanya disebut analisis kompleks regional.
Sehubungan dengan geosfer yang merupakan objek material studi geografi, maka dengan demikian yang dipelajari di dalam geografi mencakup:
a.    Gejala – gejala alam yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
b.    Manusia sebagai makhluk sosial yang menempati suatu ruang atau wilayah. Pada bagian ini geografi mempelajari bagaimana cara manusia mencari penghidupan di lingkungannya.
c.    Proses interaksi (saling hubungan) dan interdependensi (saling ketergantungan) antara manusia dengan lingkungannya.
d.    Geografi membatasi pada aspek keruangan atau kewilayahannya. Kewilayahannya tersebut dapat lokal, regional ataupun nasional yang masing- masing mempunyai ciri- ciri atau karakteristik sehingga dapat dibedakan dengan yang lainnya.

2.     Konsep-konsep Essensial Geografi

Konsep-konsep essensial dalam geografi meliputi:
1)   Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal perkembangan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu geografi. Secara garis besar letak dapat dibedakan menjadi:
a)    Letak Fisiografis
b)   Letak Sosiogeografis
2)   Konsep Jarak
Jarak mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial, ekonomi juga kepentingan pertahanan. Jarak dapat merupakan faktor pembatas yang bersifat alami, walaupun jarak dapat juga bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak meliputi dua hal yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak dua tempat yang diukur berdasarkan garis lurus di udara, yang mudah diukur pada peta dengan memperhatikan skala peta. Jarak dapat pula dinyatakan pada jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun satuan biaya angkutan, inilah yang disebut jarak relatif.
3)   Konsep Keterjangkauan (accessibility) 
Keterjangkauan terkait dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai. Berdasarkan atas faktor penentu apakah suatu tempat mudah dijangkau atau tidak, aksesibilitas digolongkan menjadi dua, yakni aksesibilitas fisik dan aksesibiltas nonfisik.
4)   Konsep pola.
Pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena di permukaan bumi, baik fenomena alam maupun fenomena sosial budaya. Geografi mempelajari pola dan bentuk persebaran fenomena, memahami artinya serta berusaha untuk memanfaatkannya. Apabila memungkinkan juga mengintervensi atau memodifikasi pola yang ada untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, contoh: orang berladang dan menggembala ternak di daerah yang hutannya kurang dan bersawah di daerah datar dan cukup air.
5)   Konsep morfologi.
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang merupakan hasil proses pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi, yang lazimnya disertai dengan erosi dan sedimentasi. Oleh karena itu lalu terbentuk pulau-pulau, dataran yang luas, pegunungan , lembah dan dataran aluvialnya. Morfologi juga menyangkut dengan bentuk lahan yang terkait dengan erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, ketersediaan air, serta jenis vegetasi yang dominan. Bentuk dataran atau plato dengan kemiringan tidak begitu curam, merupakan wilayah yang mudah untuk digunakan sebagai daerah pemukiman dan usaha perekonomiannya.
6)   Konsep aglomerasi.
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang sempit, yang paling menguntungkan baik mengenai keseragaman gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Pola aglomerasi penduduk dibedakan menjadi 3 yaitu pola mengelompok, pola tersebar secara acak (random), dan pola tersebar teratur.
7)   Konsep nilai kegunaan.
Nilai kegunaan suatu fenomena atau berbagai sumber yang ada tersedia di permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang. Daerah berpantai landai dengan perairan yang jernih, belum tentu memiliki nilai kegunaan yang berarti bagi penduduk setempat, bila kehidupan mereka berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber di daratan secara bersahaja. Sebaliknya bagi orang kota yang hidup berkecukupan, setiap hari selalu sibuk, tinggal di daerah yang sangat padat, maka daerah pantai yang seperti itu memiliki nilai kegunaan yang tinggi sebagai daerah rekreasi. Demikian pula daerah dataran banjir (alluvial plain), yang bagi sementara orang dipandang sebagai daerah rawan dan dianggap kurang bermanfaat. Tetapi bagi masyarakat yang sudah turun temurun bertempat tinggal di daerah seperti itu, merupakan daerah yang menyenangkan untuk tempat tinggal, walaupun harus disertai dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi kerawanan banjir dan pemanfaatan daerah setempat.
8)   Konsep interaksi.
Proses interaksi terjadi karena adanya perbedaan kewilayahan. Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya-daya, objek atau tempat satu sama lain. Setiap wilayah memiliki atau mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di wilayah lain. Oleh karena itu selalu terjadi interaksi atau bahkan interdependensi antara satu tempat atau wilayah dengan tempat atau wilayah lain.
9)   Konsep diferensiasi areal (perbedaan keruangan).
Setiap tempat atau wilayah mempunyai ciri dan sifat yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap tempat merupakan hasil integrasi berbagai unsur lingkungan yang berbeda kondisinya. Integrasi berbagai unsur tersebut menyebabkan suatu wilayah mempunyai karakteristik tersendiri sebagai suatu region yang berbeda dengan region lainnya. Unsur lingkungan dapat bersifat dinamis, oleh karena itu integrasinya juga menghasilkan karakteristik yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Konsep Keterkaitan keruangan.
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan merupakan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di satu tempat. Contoh: keterkaitan antara kemiringan lereng dengan ketebalan tanah. Makin terjal lereng tentunya akan disertai dengan semakin tipisnya tanah. Di lereng yang terjal erosi terjadi secara intensif. Zona lereng tertentu dengan ketebalan tanah tertentu mewujudkan suatu region tersendiri walaupun dalam skala mikro.

3.     Obyek Studi Geografi
a.   Obyek Material
Obyek material yaitu semua materi yang menjadi sasaran atau kajian ilmu geografi berupa fenomena yang terjadi di permukaan bumi ( fenomena geosfer), baik yang berupa alami maupun sosial budaya yang berhubungan dengan keruangan atau region yang sederhana. Di dalam obyek bumi pada dasarnya membahas tentang geosfer. Geosfer merupakan lapisan yang terdapat di bumi baik di atas permukaan, di permukaan maupun di bawah permukaan bumi yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi. Contoh: iklim, jenis tanah, penggunaan lahan, kualitas air, distribusi hewan dan tumbuhan, migrasi penduduk, mobilitas penduduk serta struktur keruangan desa. Geosfer meliputi lima hal sebagai berikut:

1)  Lithosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terletak antara permukaan bumi sampai kedalaman 1.000 meter km. Litosfer merupakan tempat bagi makhluk hidup berada, khususnya  manusia yang tinggal dipermukaan bumi. Contoh batuan sedimen, batuan beku dan batuan metamorf. Litosfer berkaitan dengan kajian yang mendalami tentang stratigrafi, mineralogi tentang konfigurasi topografi, struktur dan jenis batuan maupun proses, proses alami yang terjadi pada masa lampau maupun masa kini.
Gambar 1. 1 Gambar batu gamping

2)  Hidrosfer
Hidrosefer adalah lapisan air yang mengisi permukaan bumi dengan air di baik di daratan maupun laut, misalnya danau, rawa, air tanah, laut. Air dalam berbagai bentuk komponen alami yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Gambar 1.2 laut
3)  Atmosfer
Atmosfermerupakan lapisan udara yang menutupi bumi dan membantu kehidupan di muka bumi. Di atmosfer terdapat seluruh peristiwa cuaca dan iklim yaitu troposfer, stratosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer.


                       Gambar 1.3 Awan Commulus Nimbus

4)  Biosfer
Biosfer menekankan pada keberadaan fauna dan flora maupun penyebarannya di permukaan bumi. Biosfer gabungan ekosistem di planet bumi yang mencakup seluruh makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan sebagai satu kesatuan.

Gambar 1.4 Hutan Hujan Tropis
5)  Antroposfer
Antroposfer menekankan pada kajian manusia dan segala aktifitasnya di permukaan bumi dengan segala akal budinya dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.

Gambar 1.5 Kegiatan transaksi pasar
a.   Obyek Formal
Sudut pandang, cara berfikir, pendekatan, atau metode yang digunakan dalam menganalisis objek material.
Ada tiga hal pokok untuk mempelajari obyek formal geografi, yaitu :
1)     Pola persebaran fenomena di permukaan bumi
2)     Interaksi dan integrasi antar fenomena
3)     Perkembangan yang terjadi pada fenomena tersebut.
Di sini ilmu geografi diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut. Untuk memahami lebih lanjut obyek formal digunakan lima pertanyaan (5W+1H) dalam pembahasan geografi, perhatikan contoh berikut ini:


Gambar 1.6 Banjir di Jakarta
Di suatu daerah terjadi bencana banjir, yang merupakan salah satu gejala yang bersifat alami. Seorang geografiwan akan melihat, menganalisis masalah tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1)   What (apa), ia akan menanyakan “apa” yang terjadi. Jawabannya adalah “peristiwa banjir”. Ia tidak akan mengajukan pertanyaan baru atau mengambil tindakan tertentu sebelum ia mengetahui lokasi terjadinya peristiwa.
2)   Where (di mana), menunjukkan tempat atau lokasi terjadinya peristiwa banjir. Dengan mengetahui lokasi terjadinya peristiwa, ia dapat melakukan observasi keadaan di daerah tersebut dengan memperhatikan aspek alam dan manusianya.
3)   When (kapan), menunjukkan waktu terjadinya peristiwa. Misalnya deangan mengetahui waktu terjadinya peristiwa, ia dapat menghubungkannya dengan musim.
4)   Why (mengapa), untuk menjawab pertanyaan ini di perlukan suatu analisis. Banjir dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:curah hujan, sistem drainase, ulah manusia yang sering membuang sampah sembarangan.
5)   Who (siapa), dengan menjawab pertanyaan ini dapat diketahui apakah peristiwa  longsor di suatu tempat merupakan bencana alam ataukah karena campur tangan manusianya.
6)   How to solve the problem, hal ini dimaksudkan untuk mencari cara mengatasi atau mencegah agar peristiwa banjir itu tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
Proses studi dengan menggunakan pertanyaan 5W+1H, pada hakikatnya merupakan suatu sintesis. Dengan demikian geografi sebagai sintesis, digunakan untuk mengungkapkan apa yang menjadi pokok persoalannya. Diungkapkan tempat terjadinya, waktu terjadinya, mengapa terjadi, siapa yang terlibat dalam peristiwa, dan bagaimana upaya mengatasinya supaya tidak terulang dimasa yang akan datang



Berikut video tentang pengertian geografi dan konsep geografi :




Comments

  1. bermanfaaat sekali artikel geografinya. saya jadi tahu lebih banyak tentang objek geografi.
    terimakasih bu Endah. semangat selalu. salam :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih juga...
      Semoga ke depan saya bisa lebih baik lagi
      Salam Geografi

      Delete
  2. Replies
    1. Terimakasih atas pertanyaanya.
      Fenomena geosfer merupakan objek material geografi yang terdiri atas Litosfer, Atmosfer, Hidrosfer, Biosfer dan Antroposfer.

      Delete

Post a Comment