Koneksi Antar Materi
Pemimpin Pembelajaran
dalam Pengelolaan Sumber Daya
Pemimpin Pembelajaran dalam
pengelolaan sumber daya menekankan pada komponen-komponen yang ada, yang erat
kaitannya dalam peningkatan mutu sekolah. Pendekatan Berbasis Aset menjadi
pendekatan yang sangat penting diterapkan dalam mengoptimalkan potensi asset yang
di miliki oleh sekolah. Implementasi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya meliputi implementasi di kelas, di sekolah dan di masyarakat
sekitar sekolah.
Guru sebagai seorang pemimpin
pembelajaran di kelas harus mampu memetakan aset yang ada di sekolah untuk
dapat mendukung pembelajaran di kelas. Sebagai contoh : guru mampu memetakan
potensi beragam yang dimiliki oleh murid-muridnya dan menempatkan mereka
sebagai agen perubahan di kelas, mampu memanfaatkan lingkungan sekolah untuk
membantu kegiatan pembelajaran, mampu menjalin aset orang tua/wali murid untuk
dapat meningkatkan kulitas belajar murid, serta mampu berkolaborasi dengan
rekan sejawat dalam rang peningkatan karakter murid terutama di bidang
keagamaan dan budaya.
Sekolah sebagai sebuah ekosistem,
yang memiliki faktor biotik dan abiotik yang semuanya saling mempengaruhi dan
terlibat. Faktor biotik yang dimiliki oleh sekolah yaitu: murid, kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan, pengawas sekolah dan masyarakat sekitar
sekolah. Sedangkan factor abiotic yang dimiliki oleh sekolah meliputi :
keuangan/finansial dan sarana prasarana. Pendekatan Berbasis aset adalah sebuah
konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer yang mengajak kita untuk
memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, apa yang menjadi inspirasidan apa
yang menjadi kekuatan atau potensi positif yang dimiliki. Pendekatan ini
menekankan pada kita untuk selalu berpikir positif dan tidak focus pada masalah
dan kekurangan yang kita miliki. Seorang pemimpin pembelajaran dalam
pengelolaan sumber daya dalam implementasinya di sekolah harus mampu memetakan
tujuh aset (modal) yang dimiliki oleh sekolah meliputi :
1. Modal
Manusia
2. Modal
Sosial
3. Modal
Fisik
4. Modal
Lingkungan Alam
5. Modal
Finansial
6. Modal
Politik
7. Modal
Agama dan Budaya
Dalam pengelolaan tujuh aset yang
dimiliki oleh sekolah tentu saja kita tidak dapat lepas dari factor masyarakat
sekitar. Masyarakat sekitar sekolah merupakan modal/aset yang dimiliki oleh
sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Sebelum saya belajar tentang
Pendekatan Berbasis Aset ini, saya lebih cenderung berpikir tentang masalah dan
kekurangan yang dimiliki oleh sekolah. Dengan pola piker tersebut menyebabkan
saya tidak dapat melihat peluang-peluang yang sebenarnya dimiliki oleh sekolah.
Potensi-potensi unggul yang dimiliki oleh sekolah yang sebenarnya bisa
dimaksimalkan untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah menjadi terabaikan
karena pola piker saya sebelumnya yang selalu berpikir berdasarkan masalah.
Sekarang pola piker saya mulai berubah dengan melihat aset-aset yang dimiliki
oleh sekolah yang dapat dikembangkan. Saya menjadi berpikir positif dan meilhat
banyak kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
Pendekatan berbasis Aset ini
sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dimana maksud pendidikan adalah
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat. Pada konteks ini kodrat yang dimiliki ini merupakan aset. Jadi
Pendekatan Berbasis Aset ini merupakan implementasi dari pemikiran Ki Hadjar
Dewantara. Memaksimalkan kodrat yang dimiliki oleh anak dengan pembelajaran
berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional merupakan langkah yang tepat
untuk dilakukan sebagai upaya mewujudkan Merdeka Belajar.
Comments
Post a Comment